
Love birds, #AroenikaInspiration kali ini menghadirkan our bride, Miyanti & Barli yang memakai kamera analog sebagai potret intimate wedding mereka.
Miyanti & Barli yang memilih cara unik untuk mengabadikan momen sakral mereka, bisa menjadi salah satu inspirasi foto wedding kamu, lho.
Pilihan yang terkesan sederhana ini justru jadi statement kuat: bahwa keindahan momen nggak selalu harus terlihat sempurna secara digital, tapi cukup terasa... nyata.
Yup, di tengah era serba digital, kamera analog jadi opsi menarik buat kamu yang pengin hasil foto yang lebih raw, jujur, dan penuh karakter.
Nggak heran, hasil foto kamera analog ini makin digemari di setiap tahunnya—karena setiap jepretan punya sentuhan klasik yang nggak bisa ditiru kamera digital.
Kamera analog kembali jadi primadona bagi pasangan yang ingin menangkap momen secara lebih personal dan timeless.
Karena berbeda dengan kamera digital yang bisa direvisi berkali-kali, kamera analog merekam apa adanya—dan justru di situlah letak keindahannya. Bukan cuma soal estetika, tapi juga pengalaman.
Proses menunggu hasil film dicuci, grain yang khas, sampai warna-warna yang dreamy—semua itu bikin tiap momen terasa lebih bermakna.
Kalau kamu sedang mempersiapkan pernikahan dan ingin momenmu terasa lebih intimate, mungkin ini saatnya kenalan lebih dalam dengan kamera analog.
Mengenal Kamera Analog
Kamera analog merupakan jenis kamera yang merekam gambar atau video menggunakan roll film, bukan sensor digital seperti pada kamera modern.
Proses pengambilan gambarnya dilakukan dengan mengekspos film terhadap cahaya.
Hasil fotonya tidak bisa langsung dilihat, karena perlu melalui tahapan cuci dan cetak terlebih dahulu.
Kamera analog digunakan oleh fotografer pernikahan yang ingin menangkap esensi cinta secara lebih personal.
Dengan film sebagai media utama, hasil fotonya terasa lebih hangat dan tak lekang oleh waktu.
Sebagai inspirasi, yuk lihat hasil-hasil manis fotowedding Miyanti & Barli menggunakan kamera analog yang bisa jadi inspirasimu.